Jumat, 13 Januari 2012

PINGUIN INDONESIA MENETAS !!

Cisarua - Telur satwa langka Pinguin humboldt atau burung laut yang bisa berenang, untuk pertama kali berhasil ditetaskan. Pinguin itu milik Lembaga Konservasi eksitu (di luar habitat) Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor Jawa Barat.

Juru bicara TSI Cisarua, Yulius H Suprihardo di Bogor, mengemukakan sebagai lembaga konservasi satwa yang juga anggota WAZA (World Association Zoos Aquaria), gembira atas keberhasilan dalam mengembangbiakan satwa langka itu.



"Menetasnya telur pinguin ini merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan dua induk dari 12 ekor Pinguin yang didatangkan dari "Sea Life Park" Tokyo Jepang ini tiba di TSI Cisarua pada 1 Februari 2008.

Induk tersebut berhasil menetaskan anaknya sebanyak tiga ekor secara alami Selasa (17/2), di luar habitat alamnya. Namun, baru dipublikasikan sekarang karena sangat sensitif bila langsung disampaikan.

Saat ini belum diketahui jenis kelamin anak yang baru ditetaskan tersebut. Induknya sangat telaten dalam merawat anaknya. Perlahan- lahan anaknya disuapi oleh induknya dengan menggunakan paruhnya.

Menurut rencana, apabila yang menetas berkelamin jantan maka akan dinamakan David, sedangkan bila yang menetas adalah berkelamin betina akan dinamakan Sisca.

Dijelaskan jumlah koleksi Pinguin yang ada di TSI Cisarua kini menjadi 15 ekor, sedangkan di habitat aslinya diperkirakan hanya tinggal 12.000 ekor.

Pinguin humboldt (Spheniscus humboldti) ini berkembang-biak secara bertelur dan biasa bersarang di dalam lubang tanah selama 40 hingga 42 hari masa inkubasi.

Menurut Badan Konservasi Dunia (IUCN), di habitat alaminya, spesies penguin ini sangat terancam dikarenakan ulah manusia yang tak bertanggung jawab.

Salah satu Direktur TSI Jansen Manansang, -yang juga Presiden South East Asian Zoos Association (SEAZA)- mengatakan seperti spesies pinguin lainnya, Pinguin humboldt yang berhabitat di sepanjang Pantai Pasifik Benua Amerika Selatan berdekatan dengan kutub selatan merupakan jenis spesies burung laut yang bisa berenang dan menahan nafas sampai dua menit untuk menjangkau kedalaman 60-150 m di bawah permukaan laut untuk mencari ikan atau udang sebagai mangsanya.

Pinguin ini ditempatkan di kandang peragaan dan kolam khusus untuk pinguin dengan menggunakan alat pengatur suhu udara sebagai pendingin. Tidak itu saja, kandang kolam khusus ini juga terdapat alat pengatur kadar garam yang dirancang sesuai dengan habitat aslinya.

Pengunjung dapat melihat pinguin-pinguin ini dari dalam bangunan berbentuk kapal ekspidisi yang menggambarkan sedang dalam kedaan karam dan membentur karang / pantai yang terdapat habitat pinguin.

Para pengunjung dapat melihat dari depan, samping kiri atau kanan, dan juga dari atas. Pinguin-pinguin ini berenang di kolam dengan airnya yang bening berwarna biru laut.

Hingga kini, ketiga ekor anak pinguin ini terus dipantau kesehatannya oleh drh Yohana Trihastuti, dibantu oleh keeper (perawat satwa) Imam Purwadi dan Fajar. Para pengunjung dapat melihat ketiga ekor anak pinguin ini melalui layar monitor yang berada di kandang peragaan.

0 komentar:

Posting Komentar